Warung MJS

Ini konsepnya jawa banget gilssss, sayangnya klo kesini mesti valet parking dn waiting list karena selalu rameeeee suka banget sama ayam setan dan cumi cabe ijonya, pedesssnya mantap dan masih ada cabe utuhnya gitu. Ayam bakarnya juga enak tapi kering banget ngga juicy. Tumis jamurnya favorittt sama sate puyuhnya juga Pelayanannya cepet tapi disana gabisa berlama-lama karena kurang cozy buat duduk lama

Makan yang pasti kalap di @mjsetiabudi, pilihannya banyak banget dan pasti bikin huh hah kepedesan 😂. Favorite saya ayam setan dan oseng mercon. Tempatnya instagenic banget, ada outdoor yang ada kolam dan tamannya.

MJS Setiabudi merupakan restoran autentik Indonesia yang berlokasi di bilangan Setia Budi, tak jauh dari Apartemen Four Season. Sebelumnya, MJS merupakan restoran Mbah Jingkrak, namun kini mereka berganti kepemilikan dan manajemen. Sang owner memutuskan untuk mengubah nama dan akhirnya menggunakan nama MJS.

Konsepnya merupakan restoran keluarga yang hadir dengan tampilan mirip galeri seni. Memanfaatkan sebuah rumah yang disulap menjadi resto, MJS seolah membawa para pengunjung pergi jauh ke daerah Jawa bahkan Bali. Masuk kesini seperti bukan lagi berada di Jakarta deh.

Masuk kesini kita akan disambut patung orang tua berpakaian adat Jawa. Bergeser kesebelahnya terdapat meja prasmanan yang menampilkan berbagai menu khas Jawa yang pastinya sangat menggugah selera makan.

Dari tempat prasmanan, kita langsung disajikan dengan konsep tempat makan berhiaskan gerobak jamu serta arena pewayangang lengkap dengan berbagai karakter wayangnya.

Suasana menjadi semakin cantik dan artistik, setelah kita melewati sebuah jembatan diatas kolam renang. Disini terdapat berbagai macam ornamen nyentrik dan artistik, yang sukses membuat saya betah berlama-lama. Meski hanya beratapkan sebuah pohon besar nan rindang, namun area ini terasa sangat nyaman.

Menu pertama yang saya coba adalah Ayam Gondol Wewe (Rp.24.589,-) merupakan menu ayam dengan bumbu sambal ijo. Rasanya cukup pedas dan khas. Tekstur ayam yang empuk membuat suasana makan jadi lebih nikmat.

Lalu ada Ayam Setan (Rp.25.628,-) adalah menu ayam andalan mereka yang berupa ayam dimasak bumbu pedas penuh rempah. Cita rasa dari ayam ini tak hanya pedas, tapi juga sangat harum akan kemangi dan sereh. Enak banget.

Mendoan (Rp.9.004,-) jangan kaget kalo harga mendoan disini agak mahal, tapi jangan kaget juga dengan ukurannya yang jumbo. Ya, harga satu mendoan disini memang sepuluh ribu, tapi porsinya segede alaihum gambreng deh. Makan satu aja udah bisa buat berdua. Tepungnya terasa bumbu, tempenya gurih dan cocolan kecapnya kentel. Juara.

Sate Tuyul (Rp.6.818,-) adalah sate telur puyuh dengan bumbu kecap. Rasanya manis gurih. Selain itu juga saya mencoba Oseng Toge (Rp.15.000,-) yang terdiri dari tumisan toge dan tahu. Rasanya lumayan enak meski tersaji dingin.

Lalu terakhir ada Tempe Lombok Ijo (Rp.15.000,-) yaitu tempe yang dipotong dadu, lalu dimasak bersama irisan cabe hijau dan kecap. Rasanya mirip masakan rumahan banget. Wuenak tenan...

So, I and my fam went here last sunday for lunch. Though the place from the outside it's not really big, but.. taaraaaa, the inside is soooo spacious. There are some private rooms as well as the indoor and outdoor area. Pick the outdoor area since the indoor area is a bit dark and lack of light. The decoration is quite unique and ethnic, there are so many kind of vintage and javanese things inside also the outside, but still makes us feel like home and reminds me when I was in Jogja.

The very first great impression I got was from their waitress who assisted and accompanied me from the beginning till I finished my meal, recommended and explained clearly every single question I asked about the menu. They were so helpful and friendly. 
They serve so many kind of Javanese Food in buffet, so we choose first what we're going to order then they will serve it to your table. 
Oh ya, I ordered like A LOT of food last time, such as Nasi Bakar, Nasi Uduk, then: Ayam Setan: nah, this is the signature yet killing dish from them. Steamed chicken with tons of red bird's eye chillies #eh #lebay. If you can't stand the spiciness, don't, just don't order this setan. The chicken was good and juicy. Though this dish is super spicy, but I like how they combine every spice so I didn't only feel the chillies but other spices too, (tapi tetep, pedes woi!) hahaha. 8/10
Ayam Gondol Wewe: less spicy than ayam setan because they use green chillies but still yummy! Recommend to you who doesn't really like spicy. 8.5/10
Asem-asem Daging: I really looove this, the acidity level was just right. Sweet, savory and sour all blend perfect! The beef unfortunately has a bit too much fat (cenderung kayak tetelan), but...I like it sih hahaha. 
Tempe Mendoan: deep fried a big thin slice of tempeh coated with batter, taste good. Me likey!  Sambal Demit: enyaakk! Btw, IMO this sambal was less spicy than ayam setan's sambal.
Oseng Jamur Tiram: taste just ok, could be better. Oseng Bunga Pepaya: taste not so good, a bit "langu", the spices wasn't really dominant.
Oseng Cumi: just ok
Sate Usus Ayam: guess what? It tasted soooooo gewd. Bumbunya endes des des. Texture was really tender. Me zuper likeyy!!
Oseng Kikil Manis: ini juga enaaakk parah :) bumbunya enak, manisnya pas. 

For the beverages, I ordered these 3 drinks as recommended by the waitress Es Manjur, Es Janji Surga, Air Mata Buaya (ugh those name are so unique right)
I forgot the combination between each drink, all I remember, those drinks consist lime, basil seeds, coconut, soursop and coconut jelly. So refreshing and not too sweet. Ah, overall, this is such a recommended place to go,  especially with family or friends. Though the price is quite expensive IMO (according to the small portion), but it's really worth every penny you've spent. 
Great ambience, great service and great food. Keep it up!